Scalable Business: Definisi, Tantangan, hingga Cara Mencapainya

Dalam bisnis, pertumbuhan adalah hal yang sangat penting. Bahkan sejak awal memulainya, Anda pasti berharap skala bisnis Anda akan terus tumbuh dan berkembang. Meski scalable business adalah hal bagus tapi prosesnya tidak semudah itu dan ternyata tidak semua bisnis bisa ditingkatkan skalabilitasnya. Supaya tahu informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Apa Itu Scalable Business?

Scalable business adalah kemampuan suatu bisnis atau perusahaan untuk tumbuh dengan cepat tanpa mengalami gangguan yang signifikan, baik pada struktur maupun finansial — terlepas dari biaya atau sumber daya yang tersedia. Ini tidak hanya terjadi selama peak season, tapi secara berkelanjutan.
Beberapa pebisnis mungkin sudah merasa cukup dengan apa yang mereka hasilkan saat ini. Sementara lainnya menginginkan pertumbuhan eksponensial dan skala bisnis yang bisa terus ditingkatkan. Tidak ada yang salah soal ini.
Namun, kalau Anda ingin meningkatkan skala bisnis, tentu Anda butuh penyesuaian dan strategi baru.
Tantangan bagi Scalable Business

Meskipun peningkatan skala bisnis adalah sinyal positif, tapi seringkali ini tidak mudah. Berikut adalah beberapa tantangan yang paling sering dihadapi oleh scalable business.
1. Kompleksitas Operasional
Perkembangan bisnis sering kali diikuti dengan peningkatan kompleksitas operasional. Pasalnya, Ada harus mengelola lebih banyak pegawai, menangani permintaan yang semakin besar, menambah saluran distribusi, dan banyak lainnya. Ini bisa menciptakan tantangan tersendiri bagi para pebisnis dan pimpinan.
2. Isu Koordinasi
Peningkatan skalabilitas bisnis juga akan mengubah alur kerja, termasuk koordinasi dan komunikasi tim. Koordinasi yang buruk bisa menghambat bisnis dan tim kerja Anda untuk beradaptasi dengan perubahan — termasuk dalam penggunaan alat komunikasi baru dan pendelegasian tugas di model bisnis yang baru.
3. Kontrol Kualitas
Skalabilitas bukan hanya tentang menjaga biaya operasional tetap rendah tapi juga bagaimana sebuah bisnis bisa menarik dan mempertahankan pelanggan. Jika staf, peralatan, atau proses kurang memadai, akan lebih sulit untuk memastikan konsistensi kualitas produk dan layanan pelanggan.
4. Persaingan
Memang susah bahkan mustahil memprediksi hasil pasar di masa yang akan datang. Namun, ketika bisnis Anda “naik level”, ekosistem persaingan bisnis Anda mungkin berubah. Karena itu, penting bagi para pebisnis untuk siap beradaptasi dalam lingkungan persaingan yang baru dan tetap unggul di kelasnya.
5. Identitas Merek
Siklus pertumbuhan yang cepat juga dapat mengubah banyak hal — lini produk baru, layanan tambahan, bahkan segmen pelanggan baru. Perubahan ini mungkin tanpa Anda sangka-sangka bisa ikut mengubah identitas merek. Oleh karenanya, pastikan pernyataan misi dan pesan merek Anda bisa relevan dengan perkembangan perusahaan saat ini.
6. Teknologi
Peralatan dan perangkat lunak yang ketinggalan zaman dapat menghambat skalabilitas bisnis. Namun di lain sisi, menerapkan teknologi baru mungkin memerlukan waktu henti produksi atau sesi pelatihan khusus bagi karyawan. Meski cukup sulit, pastikan Anda dan tim tetap tabah sehingga masa transisi bisa berjalan lancar dan gangguan dapat diminimalkan.
7. Manajemen Arus Kas
Skalabilitas yang sukses menuntut keseimbangan. Anda mungkin perlu melakukan investasi modal, tetapi sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan sehingga bisa membantu Anda menghindari kekurangan arus kas.
Mengatasi Skalabilitas dengan Scalable Business Model

Pebisnis mana yang tidak berharap usahanya bisa tumbuh dan berkembang. Namun, faktanya banyak dari mereka yang tidak mempersiapkannya sejak awal — termasuk Anda.
Akibatnya, ketika bisnis tumbuh sangat cepat, mereka harus melakukan penyesuaian model bisnis demi mencegah masalah besar di kemudian hari — saat bisnis mengalami pertumbuhan eksponensial.
Untuk itu, Anda butuh yang namanya scalable business model. Scalable business model adalah model yang menggambarkan rencana pertumbuhan bisnis untuk mengembangkan audiens, menjual lebih banyak produk, dan memuaskan pelanggan. Model ini memberikan beberapa manfaat, yaitu:
- Membantu Anda menangani pertumbuhan, kenaikan volume permintaan, dan peningkatan beban kerja tanpa mengorbankan kinerja atau efisiensi.
- Membantu perusahaan beradaptasi dan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan yang berkelanjutan
- Memastikan bisnis tidak berantakan atau mengeluarkan biaya yang mematikan laba saat mengalami pertumbuhan
Cara Meningkatkan Skalabilitas Bisnis

Ada dua cara untuk meningkatkan skalabilitas bisnis, yaitu dukungan dari internal dan eksternal. Berikut adalah rencana-rencana yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan skala bisnis.
Skalabilitas Internal
- Membangun tim yang kuat, yang penting bukan seberapa besar tim Anda, tetapi seberapa baik tanggung jawab didelegasikan dan dilaksanakan.
- Memastikan komunikasi berjalan lancar dan semua aktivitas terkoordinasi dengan baik sehingga bisa fokus pada tugas-tugas utama masing-masing.
- Mengotomatisasikan tugas-tugas rutin dan berulang dengan perangkat digital yang terintegrasi satu sama lain sehingga bisa fokus pada pekerjaan yang lebih produktif
- Melakukan standardisasi proses sehingga tidak harus mengulang dari awal saat bisnis mengalami perkembangan
- Menggunakan umpan balik dari pelanggan untuk menyempurnakan kualitas produk dan layanan
Skalabilitas Eksternal
- Meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan basis pelanggan
- Memperluas penawaran produk dan layanan untuk menarik lebih banyak pelanggan — pada gilirannya Anda bisa menjual lebih banyak
- Memasuki pasar baru alias ekspansi untuk meningkatkan peluang penjualan
- Mendiversifikasikan aliran pendapatan, misalnya dengan menambahsaluran distribusi secara daring
- Mewaralabakan model bisnis untuk meningkatkan laba tanpa harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk berinvestasi
Ya, Anda memang tidak salah baca. Mewaralabakan bisnis dapat membantu Anda menguasai pasar sebelum orang lain dapat melakukannya. Anda bisa terus meningkatkan skalabilitas bisnis tanpa harus “beli gedung sendiri”. Sebaliknya, Anda memiliki sumber daya yang memungkinkan Anda untuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar — sementara sebagian tanggung jawabnya diembang oleh franchisee.
Sekian informasi seputar scalable business, lengkap dengan tantangan-tantangan dan cara mengatasinya. Selalu perbarui pengetahuan bisnis Anda dengan membaca artikel terbaru KabarFranchise.com.
Leave a Reply