Network Marketing vs Franchising, Mana yang lebih Berpeluang?

Anda pasti pernah mendengar istilah network marketing vs franchising. Kedua model bisnis ini sering kali dianggap serupa, tapi keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu Anda pahami sebelum mengambil keputusan.

Artikel ini akan mengulas secara garis besar mengenai network marketing vs franchising, serta membandingkan keduanya untuk membantu Anda lebih memahami perbedaannya sehingga Anda dapat memilih model bisnis yang paling sesuai dengan tujuan dan kemampuan Anda.

Apa Itu Network Marketing?

Network marketing, atau sering juga disebut pemasaran berjenjang, adalah strategi pemasaran di mana individu atau perusahaan membangun jaringan distribusi produk atau jasa melalui rekomendasi dari anggota jaringan tersebut.

Dalam model bisnis ini, individu atau distributor independen bergabung dengan perusahaan network marketing untuk menjual produk atau layanannya secara langsung pada konsumen. Di mana setiap anggota jaringan akan mendapatkan komisi dari penjualan produk atau jasa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan anggota yang direkrutnya.

Struktur hierarki ini menciptakan jaringan tim penjualan yang saling terhubung, dengan distributor yang biasanya menerima bonus intensif berdasarkan kinerja downline mereka.

Sedangkan franchising merupakan sistem bisnis di mana pemilik merek (franchisor) memberikan izin kepada pembeli merek (franchisee) untuk menggunakan merek dagang, produk, dan sistem bisnisnya dengan membayar biaya tertentu. Dalam konteks ini, franchisee akan menjalankan bisnis dengan menggunakan nama dan sistem yang sudah mapan serta mendapatkan dukungan dari franchisor.

Persamaan Network Marketing vs Franchising yang Menarik untuk Diketahui

Meski berbeda dalam banyak hal, network marketing vs franchising memiliki persamaan yang menarik.

Keduanya menawarkan peluang bagi individu untuk memiliki bisnis sendiri dan meraih potensi penghasilan yang tidak terbatas.

Selain itu, baik dalam network marketing maupun franchising, individu mendapatkan dukungan dari perusahaan induk berupa pelatihan, akses produk, dan sistem bisnis yang sudah teruji.

Kemudian, kedua model bisnis ini juga menekankan pentingnya membangun jaringan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan identitas merek agar lebih dikenal.

Baca juga: Branding Adalah Investasi Jangka Panjang, Apa Bedanya dengan Marketing?

Perbedaan Network Marketing vs Franchising yang Wajib Dipahami

Penting untuk mengenali perbedaan mendasar antara kedua model bisnis tersebut yang terletak pada tingkat kontrol bisnis, investasi awal, dan struktur organisasi yang dimiliki oleh masing-masing model.

1. Investasi dan Kepemilikan

Franchising sering kali memerlukan investasi awal yang besar karena franchisee harus membeli hak untuk beroperasi di bawah merek dan sistem yang mapan. Dalam hal ini, franchisee mengambil alih kepemilikan franchise di lokasi tertentu.

Di sisi lain, individu dalam model bisnis network marketing biasanya menginvestasikan jumlah yang lebih rendah untuk bergabung dengan perusahaan sebagai distributor, tanpa memperoleh hak kepemilikan atau lokasi fisik tertentu.

2. Pengenalan dan Dukungan Merek

Franchise mendapatkan keuntungan dari brand recognition dan reputasi langsung dari franchisor dengan memanfaatkan strategi pemasaran yang mapan dan basis pelanggan yang loyal.

Sedangkan network marketing sangat bergantung pada upaya distributor individu untuk membangun dan mempromosikan merek, dengan dukungan pemasaran korporat yang terbatas.

3. Kontrol dan Otonomi

Franchisee beroperasi berdasarkan pedoman khusus yang ditetapkan oleh franchisor, yaitu dengan mematuhi prosedur, penetapan harga, dan merek yang terstandardisasi.

Distributor network marketing memiliki banyak otonomi. Mereka bisa menjalankan bisnis dengan pendekatan pemasaran, penetapan harga, dan target pasar yang lebih fleksibel.

4. Skalabilitas dan Pertumbuhan

Franchise memiliki potensi untuk berkembang dengan cepat, memungkinkan pembukaan banyak unit di bawah satu merek.

Dengan memanfaatkan upaya downline team, perusahaan network marketing dapat mencapat pertumbuhan eksponensial dengan berkonsentrasi pada pengembangan jaringan distributor yang kuat.

5. Risiko dan Imbalan

Karena biaya awal dan royalti yang terus menerus, franchising seringkali mengandung risiko finansial yang lebih besar, tapi juga berpotensi menghasilkan laba yang lebih besar.

Meskipun risiko finansial yang terkait dengan network marketing lebih sedikit, keberhasilan distributor bergantung pada kemampuan mereka untuk memimpin dan mengembangkan tim yang sukses serta kinerja penjualan mereka.

Mana yang Lebih Baik?

Memilih antara network marketing vs franchising sangatlah subjektif dan bergantung pada berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan.

• Modal: Jika Anda memiliki modal terbatas, network marketing dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
• Pengalaman: Jika Anda memiliki pengalaman dalam penjualan dan membangun jaringan, network marketing dapat Anda pertimbangkan.
• Dukungan: Jika Anda menginginkan dukungan yang lebih kuat dari perusahaan, franchising dapat Anda jadikan pilihan.

Baca juga: C Corp vs S Corp, Perbedaan dan Timbang Untung Ruginya

Memahami perbedaan antara network marketing vs franchising sangat penting bagi individu yang senang melakukan eksplorasi peluang kewirausahaan.

Beberapa pemimpin network marketing mungkin mengaburkan batasan dengan mempromosikan model bisnis tersebut sebagai model bisnis franchise meski perbedaan keduanya sangat jelas.

Franchising menawarkan pendekatan yang terbukti dan terstruktur dengan merek dan dukungan yang mapan. Sementara network marketing memberikan fleksibilitas, biaya awal yang rendah, dan potensi pendapatan pasif.

Bagaimana, apakah Anda sudah menentukan model bisnis apa yang ingin Anda tekuni? Untuk mengetahui lebih banyak materi mengenai franchising, kunjungi blog Kabarfranchise.com sebagai media terpercaya untuk bantu kembangkan bisnis Anda!