Bisnis
Home » Blog » Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba: Pertimbangan dan Langkah-langkah

Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba: Pertimbangan dan Langkah-langkah

Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba

Berada di persimpangan antara memperbarui vs memutus kontrak waralaba bisa menjadi proses yang rumit. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangan dan dibahas sehingga Anda bisa menavigasi arah yang jelas. Di artikel ini KabarFranchise.com akan membahasnya dengan lebih gamblang. Jadi, pastikan Anda membacanya sampai tuntas!

Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Perpanjangan Kontrak

Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba

1. Kinerja dan Keuntungan Bisnis

Lakukan evaluasi untuk menilai apakah bisnis ini menghasilkan keuntungan yang diharapkan dan apakah masih layak secara finansial untuk dilanjutkan. Karena barang kali tingkat penjualannya menunjukkan pertumbuhan yang stagnan atau malah menurun.

2. Syarat dan Ketentuan Renewal

Perhatikan apakah franchisor menetapkan biaya tambahan untuk memperpanjang kontrak, seperti biaya pembaruan lisensi atau renovasi lokasi. Kemudian, perhatikan juga soal perubahan syarat dan ketentuan lain seperti peningkatan royalti dan perubahan standar operasional.

3. Dukungan dari Franchisor

Kemudian, evaluasi dukungan yang franchisor janjikan. Apakah benar mereka memberikan dukungan yang memadai. Lantas apakah mereka tampak mempersiapkan rencana pengembangan merek yang mengarah pada skalabilitas bisnis?

4. Kompetisi dan Pasar Lokal

Setiap merek punya masanya, jadi apakah merek ini masih kompetitif di pasar juga tak boleh luput dari pertimbangan. Cek juga apakah produk atau layanan yang ditawarkan masih relevan dengan preferensi konsumen saat ini.

5. Kondisi Pribadi

Selanjutnya, semua kembali pada diri Anda. Apakah Anda masih siap secara mental, fisik, dan emosional menjalankan bisnis ini dalam jangka waktu yang lebih panjang. Masihkah ini sesuai dengan tujuan pribadi atau finansial Anda

Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Pemutusan Kontrak

Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba

1. Kinerja Bisnis

Jika menurut Anda bisnis ini tidak menguntungkan atau hanya menghasilkan sedikit keuntungan, pengakhiran kontrak mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak. Terlebih jika Anda merasa kesulitan untuk mengelola bisnis, baik karena faktor eksternal maupun internal.

2. Konsekuensi Keuangan

Namun, Anda juga perlu memperhatikan biaya yang mungkin harus dikeluarkan untuk mengakhiri kontrak. Misalnya biaya penalti, penyelesaian utang, atau pembongkaran fasilitas. Siap atau tidak, Anda mungkin kehilangan sebagian atau seluruh modal yang telah diinvestasikan.

3. Hubungan dengan Franchisor

Pemutusan kontrak juga berpotensi menciptakan konflik dengan franchisor. Anda mungkin juga harus berurusan dengan klausul pascakontrak, seperti larangan bersaing (non-compete clause), yang dapat membatasi Anda memulai bisnis serupa.

4. Alternatif Setelah Pemutusan Kontrak

Sebelum mantap memutuskan kontrak, pikirkan dulu apa rencana Anda selanjutnya. Apakah sudah ada rencana bisnis lainnya atau mungkin cara-cara untuk memanfaatkan ulang aset bisnis, seperti sewa gedung, peralatan, dan karyawan jika waralaba dihentikan.

5. Dampak Pribadi

Pengakhiran kontrak, terutama jika bisnis gagal, dapat memberikan dampak emosional dan finansial yang signifikan. Maka, pastikan Anda sudah siap menghadapi situasi ini.

Memperbarui vs Memutus Kontrak Waralaba: Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Franchisee

1. Review Kontrak Secara Detail

Setelah memahami dampak dari masing-masing pilihan, kini pastikan Anda telah memahami semua syarat dan ketentuan terkait pembaruan dan pemutusan yang tercantum dalam kontrak. 

Anda mungkin juga ingin berkonsultasi dengan franchise consultant atau ahli hukum untuk mengklarifikasi klausul atau teknis apa pun.

2. Evaluasi Kinerja Anda

Anda dapat menggunakan berbagai metrik, seperti data penjualan, kepuasan pelanggan, standar kualitas, kepatuhan, dan potensi pertumbuhan, untuk mengukur keberhasilan Anda. Bandingkan hasil Anda dengan pewaralaba lain dalam jaringan dan industri yang sama.

Ini akan membantu Anda menentukan apakah kinerja bisnis Anda telah memenuhi harapan Anda.

3. Diskusikan dengan Franchisor

Ajukan pertanyaan kepada franchisor mengenai peluang, tantangan, atau perubahan yang mungkin terjadi jika kontrak diperpanjang.

Jaga hubungan dan komunikasi tetap baik sehingga Anda dapat menegosiasikan syarat dan ketentuan perpanjangan atau penghentian, seperti biaya, kewajiban, hak transfer, dan pembatasan pasca-penghentian dengan lebih smooth. Ini juga bisa menghindari perselisihan dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

4. Siapkan Rencana

Apa pun pilihan Anda, pastikan Anda sudah memiliki rencana.

Jika Anda berniat memperbarui kontrak, artinya Anda harus siap mematuhi persyaratan atau perubahan baru yang diberlakukan oleh pewaralaba.

Jika Anda ingin mengakhirinya, selesaikan hubungan kerja sama ini sebagaimana dengan apa yang telah diatur dalam perjanjian waralaba atau Franchise Disclosure Document untuk memastikan tidak ada gangguan atau masalah hukum di waktu yang akan datang. Selain itu, pastikan Anda sudah memiliki rencana cadangan untuk mengelola aset yang ada atau memulai usaha baru.

5. Konsultasi dengan Ahli

Jika keputusan ini terlalu kompleks untuk ditangani sendiri, carilah nasihat profesional dari para ahli yang dapat membantu Anda dalam mengevaluasi, memberi wawasan, panduan, dan dukungan yang berharga.

Anda mungkin memerlukan bantuan pengacara, akuntan, konsultan waralaba, pialang waralaba, atau mentor, tergantung pada situasi dan kebutuhan Anda. Mencari nasihat profesional akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat dan melindungi kepentingan Anda.

Jadi itulah jawaban atas pertanyaan memperbarui vs memutus kontrak waralaba. Tentu setiap keputusan memiliki konsekuensi logis yang tidak bisa diabaikan.

Perbarui terus dan dapatkan inspirasi seputar dunia waralaba hanya di KabarFranchise.com!

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.