Franchise vs Startup: Mana yang Lebih Baik?
Anda pasti paham bahwa memulai bisnis harus diawali dengan membuat keputusan yang strategis. Termasuk mempertimbangkan pilihan franchise vs startup. Bagi Anda yang masih ragu-ragu, artikel ini akan memandu Anda membuat keputusan yang tepat sesuai situasi dan kepribadian Anda. Mari simak ulasannya!
Pro dan Kontra Franchise vs Startup
Untuk membandingkan mana yang lebih baik antara franchise vs startup, Anda perlu menimbang untung ruginya terlebih dahulu. Berikut rangkumannya khusus untuk Anda.
Kelebihan Waralaba

Dalam kondisi terbaiknya, waralaba memberi peluang bagi Anda untuk memanfaatkan model bisnis yang sudah teruji dan terbukti berhasil. Lengkap dengan rekam jejak yang terpercaya, program latihan yang sukses, rantai pasokan yang solid, dan dukungan teknis dari ahlinya.
Dan selagi Anda bijak mengikuti arahan dan nyaman dengan sistem yang sudah established, model bisnis waralaba merupakan shortcut untuk menjadikan Anda pemilik bisnis.
Tak sampai situ, dengan bergabung dalam jaringan waralaba, artinya Anda bisa langsung memutar kunci dan menikmati basis pelanggan yang sudah terbentuk sejak hari pertama memulainya.
Kekurangan Waralaba

Meski Anda bisa menikmati sistem dan model bisnis yang sudah mapan, waralaba juga memiliki tantangan tersendiri. Untuk membeli merek waralaba ternama, Anda harus siap menyiapkan uang dalam jumlah yang fantastis.
Tak sampai situ, waralaba juga disertai biaya berkelanjutan yang mengurangi pendapatan bersih Anda. Inilah royalti, bentuk imbal hasil franchisee kepada franchisor yang telah memberikan hak untuk menggunakan merek dagangnya.
Jelas, tidak semua waralaba diciptakan sama, jadi Anda perlu mencermati risikonya dengan saksama. Penting juga untuk diingat bahwa membeli waralaba itu seperti membeli blueprint—ia hanya akan berhasil jika Anda mengikutinya.
Dan belajar dari apa yang terjadi pada Mcdonald’s, KFC, Starbuck, dan lainnya atas keterlibatan mereka dalam mendukung tentara zionis. Ini menunjukkan bahwa skandal, orientasi, dan tindakan di tingkat perusahaan bisa menimbulkan dampak negatif bagi seluruh jaringannya.
Maka dari itu, kalau Anda tidak suka mata pencaharian Anda terikat pada “citra orang lain”, terlebih mereka yang kontroversial, Anda mungkin perlu menghindari pilihan ini.
Kelebihan Startup

Merintis bisnis dari nol memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan modal yang tersedia dan bisa jadi lebih murah dibanding membeli waralaba.
Dan jika semuanya berjalan dengan baik, tak menutup kemungkinan kalau ide unik Anda bisa menjadi waralaba suatu hari nanti.
Maka dari itu, kalau Anda memiliki mimpi besar dan kelihaian untuk menjalankan bisnis, inilah kesempatan Anda untuk membuktikannya kepada diri sendiri dan dunia.
Kekurangan Startup

Saat memulai bisnis sendiri, Anda harus bekerja sendiri. Tidak ada yang mengarahkan serta tidak ada dukungan maupun pelatihan dari ahli.
Dibanding dengan waralaba, memulai bisnis dari nol juga memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi.
Statistik menunjukkan 20% bisnis startup tidak bertahan pada tahun pertama; sekitar 50% bertahan hingga tahun kelima; dan sekitar 35% bertahan selama sepuluh tahun.
Risiko ini bisa semakin besar kalau Anda memulainya tanpa pengalaman. Kalau beban ini terdengar terlalu berat bagi Anda, maka waralaba mungkin merupakan pilihan yang lebih bijaksana.
Simpulan
Ketika hendak memulai bisnis, memang ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Menjadi franchisee membuat Anda diuntungkan karena bisa menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar dan sukses menghasilkan laba.
Namun, kalau Anda yakin dengan ide yang dimiliki dan mengharapkan banyak fleksibilitas, mungkin ini bisa jadi saatnya untuk meluncurkan perusahaan rintisan sendiri.
Yuk, perbarui informasi tentang dunia waralaba fan dapatkan insight berharga hanya melalui KabarFranchise.com!


Leave a Reply