Franchise Encroachment: Apa Itu dan Dampaknya untuk Franchisee
Dalam bisnis franchise, ekspansi merupakan strategi yang penting untuk meningkatkan pangsa pasar. Namun, dalam beberapa kasus, ekspansi yang agresif justru merugikan franchisee yang sudah beroperasi, terutama ketika franchisor membuka unit baru terlalu dekat dengan lokasi yang sudah ada. Fenomena ini disebut franchise encroachment, yang bisa menimbulkan persaingan tidak sehat antara sesama unit dalam jaringan franchise. Lalu, apa sebenarnya franchise encroachment, mengapa terjadi, dan bagaimana dampaknya bagi franchisee?
Apa Itu Franchise Encroachment?

Franchise encroachment terjadi ketika franchisor membuka lokasi baru yang berdekatan dengan unit franchise yang sudah beroperasi sehingga menimbulkan persaingan internal di dalam jaringan bisnis.
Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pembukaan cabang baru oleh franchisor sendiri, pemberian lisensi kepada franchisee lain di area yang sama, atau ekspansi bisnis ke platform lain (misalnya, e-commerce yang mengambil pasar dari gerai fisik).
Encroachment sering kali menjadi sumber konflik karena franchisee yang lebih dulu beroperasi bisa kehilangan pelanggan dan mengalami penurunan omzet.
Mengapa Franchise Encroachment Terjadi?

Encroachment sebenarnya bukan kesalahan bisnis yang tidak disengaja, tetapi sering kali merupakan strategi yang dilakukan franchisor untuk meningkatkan skala bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini terjadi.
1. Permintaan Pasar yang Tinggi
Jika suatu lokasi menunjukkan potensi pasar yang besar, franchisor mungkin tergoda untuk menambah unit baru guna memenuhi permintaan. Sayangnya, tanpa analisis yang cermat, ini bisa berujung pada kanibalisasi pasar antara unit yang sudah ada dan yang baru.
2. Kebijakan Ekspansi yang Agresif
Beberapa franchisor memiliki strategi pertumbuhan yang agresif, dengan target membuka banyak unit dalam waktu singkat. Akibatnya, mereka kurang mempertimbangkan dampak bagi franchisee yang sudah beroperasi.
3. Kontrak Franchise yang Kurang Melindungi Franchisee
Jika perjanjian waralaba tidak mencantumkan klausul perlindungan wilayah eksklusif, franchisor memiliki kebebasan untuk membuka unit baru di mana saja. Sementara, franchisee yang tidak memahami isi kontrak sering kali tidak menyadari risiko ini sejak awal.
4. Perubahan Model Bisnis
Ketika franchisor memperluas bisnis ke jalur lain, seperti membuka layanan online atau mengembangkan konsep baru dalam jaringan yang sama, ini bisa menciptakan persaingan yang tidak terduga bagi franchisee yang masih menggunakan model bisnis lama.
Dampak Franchise Encroachment bagi Franchisee

1. Penurunan Pendapatan akibat Persaingan Internal
Encroachment bisa menyebabkan franchisee kehilangan pelanggan yang berpindah ke unit baru yang lebih dekat atau lebih baru. Ini berakibat pada penurunan pendapatan dan bisa membuat bisnis sulit bertahan dalam jangka panjang.
2. Kenaikan Biaya Pemasaran untuk Bersaing
Franchisee yang terdampak encroachment sering kali harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk mempertahankan pelanggan, seperti promosi lebih agresif atau meningkatkan layanan. Ini bisa menggerus profit margin yang seharusnya bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis.
3. Menurunnya Nilai Investasi Franchisee
Ketika encroachment terjadi, nilai bisnis franchise bisa menurun karena omzet yang tidak stabil. Franchisee yang ingin menjual bisnisnya pun mungkin kesulitan mendapatkan harga yang layak.
4. Kepercayaan Franchisee terhadap Franchisor Berkurang
Encroachment bisa merusak hubungan antara franchisee dan franchisor, karena franchisee merasa tidak dilindungi. Ini bisa berdampak pada loyalitas terhadap merek dan menurunkan kepuasan dalam kemitraan bisnis.
5. Penurunan Loyalitas Pelanggan
Pelanggan yang sebelumnya setia bisa berpindah ke unit baru jika lokasinya lebih dekat atau menawarkan sesuatu lebih menarik—misal tempat yang lebih nyaman atau area parkir yang lebih luas. Sementara itu, franchisee yang sudah lebih lama beroperasi harus bekerja ekstra untuk mempertahankan pelanggan mereka.
Cara Mengatasi atau Menghindari Franchise Encroachment

1. Memastikan Ada Klausul Wilayah Eksklusif dalam Kontrak
Sebelum menandatangani perjanjian franchise, franchisee harus memastikan adanya klausul yang melindungi wilayah operasionalnya. Ini bisa mencegah franchisor membuka unit baru dalam radius tertentu.
2. Melakukan Negosiasi dengan Franchisor
Jika encroachment terjadi, franchisee bisa mencoba bernegosiasi dengan franchisor untuk mendapatkan kompensasi atau perubahan strategi bisnis yang lebih adil. Dalam beberapa kasus, franchisor bisa memberikan dukungan tambahan agar franchisee tetap kompetitif.
3. Bergabung dengan Asosiasi Franchise untuk Perlindungan Hukum
Franchisee bisa bergabung dengan asosiasi bisnis franchise yang dapat memberikan advokasi dan perlindungan terhadap praktik bisnis yang tidak adil. Beberapa asosiasi memiliki mekanisme penyelesaian sengketa antara franchisee dan franchisor.
4. Meningkatkan Kualitas Layanan untuk Tetap Kompetitif
Jika encroachment tidak bisa dihindari, franchisee bisa fokus pada peningkatan kualitas layanan dan loyalitas pelanggan. Strategi seperti program loyalitas, pelayanan yang lebih personal, atau diferensiasi produk bisa membantu mempertahankan pelanggan.
5. Memonitor Kebijakan Ekspansi Franchisor
Franchisee sebaiknya selalu memantau kebijakan ekspansi franchisor untuk mengantisipasi kemungkinan encroachment. Jika ada indikasi pembukaan unit baru di area yang sama, franchisee bisa mengambil langkah proaktif untuk melindungi bisnisnya.
Franchise encroachment bisa menjadi tantangan besar bagi franchisee, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan langkah antisipatif, dampaknya bisa diminimalkan. Untuk tahu lebih banyak tips dan wawasan tentang bisnis franchise, kunjungi KabarFranchise.com dan temukan strategi terbaik untuk mengembangkan usaha Anda!


Leave a Reply