Business Plan: Panduan Lengkap dan Contoh untuk Bisnis Franchise
Apakah kamu sedang merencanakan bisnis franchise? Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah membuat business plan yang solid. Business plan tidak hanya berfungsi sebagai panduan operasional, tetapi juga membantu dalam mendapatkan pendanaan dan mengevaluasi perkembangan bisnis. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu business plan, kegunaannya, cara membuatnya, serta menyediakan contoh business plan khusus untuk bisnis franchise.
Apa Itu Business Plan?
Business plan adalah dokumen tertulis yang merangkum visi, tujuan, dan strategi operasional bisnis. Dalam bisnis franchise, rencana bisnis membantu franchisee untuk mengelola dan menjalankan bisnis sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh franchisor. Dokumen ini mencakup berbagai aspek bisnis, seperti analisis pasar, strategi pemasaran, hingga proyeksi keuangan.
Kegunaan Business Plan untuk Bisnis Franchise
Pentingnya rencana bisnis dalam bisnis franchise tidak bisa dipandang sebelah mata. Berikut adalah beberapa kegunaan business plan:

1. Sebagai Panduan Operasional
Business plan berfungsi sebagai peta yang menjelaskan bagaimana bisnis franchise akan beroperasi, termasuk detail prosedur operasional dan distribusi produk.
2. Membantu Mendapatkan Pendanaan
Investor dan lembaga keuangan sering kali meminta business plan sebelum memberikan pendanaan. Dokumen ini memberikan gambaran jelas tentang potensi bisnis, sehingga memudahkan proses pengajuan pinjaman atau investasi.
3. Evaluasi Perkembangan Bisnis
Dengan business plan, franchisee dapat mengevaluasi apakah mereka sudah berada di jalur yang benar dalam mencapai target. Ini membantu dalam identifikasi tantangan dan peluang yang mungkin muncul di kemudian hari.
Langkah-langkah Membuat Business Plan
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat business plan yang efektif:
1. Ringkasan Eksekutif
Berikan gambaran umum tentang bisnis yang ingin kamu jalankan, termasuk visi, misi, dan tujuan. Bagian ini harus mampu menarik perhatian pembaca dalam waktu singkat.
2. Deskripsi Perusahaan
Di bagian ini, jelaskan latar belakang bisnis franchise yang kamu pilih, misi dan visi perusahaan, serta nilai-nilai yang dipegang. Pastikan untuk menjelaskan sejarah dari franchisor dan bagaimana sistem franchise bekerja.
3. Analisis Pasar
Lakukan penelitian pasar untuk memahami target audiens dan tren yang relevan dengan bisnis franchise yang kamu jalankan. Sertakan juga analisis kompetitor agar franchisee tahu bagaimana cara bersaing di pasar.
4. Strategi Pemasaran dan Penjualan
Jelaskan strategi yang akan kamu terapkan untuk menarik pelanggan dan mencapai target penjualan. Ini termasuk strategi digital marketing, promosi, dan penggunaan media sosial.
5. Rencana Operasional
Bagian ini mencakup rincian tentang lokasi bisnis, jam operasional, manajemen staf, dan proses distribusi produk. Untuk bisnis franchise, operasional harus sesuai dengan panduan dari franchisor.
6. Proyeksi Keuangan
Sertakan rincian proyeksi pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan yang diperkirakan untuk beberapa tahun ke depan. Data ini sangat penting, terutama jika kamu mencari pendanaan eksternal.
Baik, berikut adalah revisi untuk contoh business plan menggunakan studi kasus lain yang lebih netral dan sesuai untuk website Kabar Franchise:
Contoh Business Plan untuk Bisnis Franchise

Sebagai panduan, berikut adalah contoh business plan untuk bisnis franchise minuman boba yang sedang tren, yaitu “Boba Bliss”:
1. Ringkasan Eksekutif:
Boba Bliss adalah franchise minuman boba yang menawarkan berbagai varian rasa boba premium. Kami berencana membuka cabang baru di area perkantoran di Jakarta. Target pasar kami adalah pekerja kantoran dan mahasiswa. Tujuan bisnis ini adalah mencapai omzet Rp 100 juta per bulan dalam tahun pertama.
2. Deskripsi Perusahaan:
Boba Bliss merupakan franchise minuman yang sudah berdiri sejak 2019 dan telah memiliki lebih dari 50 cabang di seluruh Indonesia. Perusahaan ini menawarkan minuman boba dengan berbagai pilihan rasa, mulai dari original hingga inovasi rasa lokal. Boba Bliss dikenal dengan bahan berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang konsisten.
3. Analisis Pasar:
Pasar minuman boba di Jakarta terus berkembang dengan permintaan tinggi dari kalangan anak muda, pekerja kantoran, dan pelajar. Berdasarkan penelitian, tren minuman boba diperkirakan masih akan bertahan selama beberapa tahun mendatang, terutama di daerah metropolitan seperti Jakarta. Kami melihat peluang besar untuk menarik perhatian konsumen dengan menawarkan variasi menu yang menarik dan harga yang terjangkau.
4. Strategi Pemasaran:
Kami akan memanfaatkan media sosial, terutama Instagram dan TikTok, untuk membangun brand awareness dan menarik pelanggan baru. Selain itu, kami akan berkolaborasi dengan influencer lokal untuk promosi.
Dalam rangka pembukaan cabang baru, kami akan menawarkan diskon khusus bagi pelanggan pertama serta mengadakan giveaway di media sosial. Selain itu, layanan pesan antar juga akan diintegrasikan melalui aplikasi online seperti GoFood dan GrabFood.
5. Rencana Operasional:
Lokasi Boba Bliss akan beroperasi di pusat perkantoran Jakarta, tepatnya di dekat stasiun MRT untuk memaksimalkan lalu lintas pelanggan. Kami akan beroperasi setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 10 malam, dengan staf yang terlatih dan standar operasional yang ditentukan oleh franchisor. Operasional bisnis juga akan didukung dengan penggunaan bahan baku berkualitas yang dikirim langsung dari pusat.
6. Proyeksi Keuangan:
Dalam tahun pertama, kami menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 miliar, dengan keuntungan bersih sekitar 25%. Kami memperkirakan penjualan harian sekitar 300 gelas minuman boba dengan harga rata-rata Rp 25.000 per gelas. Proyeksi ini didasarkan pada analisis tren minuman boba di Jakarta dan prediksi pertumbuhan pasar.
Kesalahan Umum dalam Membuat Business Plan
Saat menyusun business plan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi:
1. Terlalu Umum:
Jangan terlalu umum dalam mendeskripsikan strategi. Jadilah spesifik dan realistis tentang langkah-langkah yang akan diambil.
2. Kurangnya Data Pendukung:
Pastikan semua klaim yang kamu buat didukung oleh data, baik dari analisis pasar maupun informasi dari franchisor.
3. Mengabaikan Rencana Kontinjensi:
Selalu sertakan rencana kontinjensi untuk mengantisipasi risiko bisnis. Ini penting untuk menunjukkan bahwa kamu siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Kesimpulan
Membuat business plan yang baik dan terstruktur adalah langkah penting bagi calon franchisee. Dokumen ini tidak hanya menjadi panduan operasional, tetapi juga membantu dalam mendapatkan pendanaan dan mengevaluasi kinerja bisnis.
Dengan mengikuti panduan di atas, kamu dapat menyusun business plan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan bisnis franchise. Jika kamu tertarik dengan informasi lebih lanjut mengenai bisnis dan franchise, kunjungi laman Kabar Franchise untuk mendapatkan tips dan artikel terbaru.


Leave a Reply