Bisnis
Home » Blog » Franchise Relation: Manfaat, Isu yang Paling Sering Muncul, dan Cara Mengatasinya

Franchise Relation: Manfaat, Isu yang Paling Sering Muncul, dan Cara Mengatasinya

franchise relation

Kekompakan franchisor dan franchisee adalah pertanda franchise relation  yang baik.  Bagaimana pun, franchisor dan franchisee adalah sebuah tim. Jika keduanya mampu bekerja sama dengan baik, kesuksesan bisnis waralaba ada tangan.

Sebaliknya, jika keduanya tidak berjalanan beriringan, konflik dan isu yang tidak ditangani dengan baik bisa membawa petaka. Di artikel ini, KabarFranchise.com akan mengulas isu-isu yang paling sering muncul dan cara mengatasinya. Yuk, simak!

Pentingnya Franchise Relation

Franchise Relation

Franchise relation adalah hubungan bisnis antara franchisor dan franchisee yang sebenarnya sudah diatur dalam perjanjian waralaba untuk mewujudkan keberhasilan jaringan waralaba di seluruh unit.

Terlepas dari itu, hubungan bisnis antara franchisor dan franchisee seyogyanya terjadi baik secara transaksional maupun relasional.

Hubungan transaksional adalah sebagaimana yang diatur dalam dalam kontrak kerja sama. Sementara hubungan relasional adalah hubungan yang dibangun untuk mencapai visi dan tujuan yang sama, yakni mencapai kesuksesan waralaba bersama-sama.

Isu yang Paling Sering Muncul antara Franchisor-Franchisee dan Cara Mengatasinya

Meski standar dan manual sudah dibuat, nyatanya masih banyak gejolak yang menciptakan dinamika dalam franchise relation. Kalau tidak dicari jalan keluarnya, masalah-masalah yang menumpuk bisa menghambat potensi keberhasilan.

Berikut adalah beberapa contoh isu yang yang paling sering muncul dan kira-kira bagaimana cara mengatasinya?

1. Komunikasi yang Buruk

Franchise Relation

Baik satu maupun seratus, Anda perlu membangun dan menjaga komunikasi yang baik dengan para franchisee. Kurangnya komunikasi bisa berdampak serius terhadap performa bisnis, terutama perihal keuangan. Untuk menyelesaikan masalah ini, Anda bisa:

  • Untuk franchisor: Bangun saluran komunikasi formal dan informal antara Anda dan franchisee. Buat agenda rapat secara berkala, lakukan kunjungan lokasi, dan bersikap terbuka terhadap umpan balik franchisee adalah beberapa cara terbaik untuk membangun komunikasi yang solid.
  • Untuk franchisee: Bersikaplah proaktif  dan manfaatkan rapat atau waktu tatap muka untuk mengajukan pertanyaan, menyuarakan kekhawatiran, dan memberikan saran agar bisnis ini berhasil.

2. Franchisee “Selalu” Menanggung Risikonya

Keputusan dan kontroversi yang dibuat franchisor akan memengaruhi seluruh jaringan waralaba—yang dampaknya langsung dirasakan oleh franchisee, baik maupun buruk. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa:

  • Untuk franchisor: Mengakui kesalahan dan secara serius bertanggung jawab untuk mengatasi dampak yang disebabkan. Franchisee tidak seharusnya membayar kesalahan yang bukan tanggung jawabnya.
  • Untuk franchisee: Jika tindakan franchisor atau franchisee lainnya mempengaruhi unit Anda, coba hubungi franchisor untuk mengetahui apa yang diharapkan dari Anda.

3. Kenaikan Biaya dan Royalti

Franchisee mendapat keuntungan dari pengenalan merek yang sudah mapan,  tetapi secara harfiah mereka harus “membayar harganya”. Di samping itu, franchisee juga harus membayar royalti kepada pemilik waralaba. Di bulan-bulan yang buruk, franchisee mungkin kesulitan membayar “iuran” ini. Maka, untuk mengatasinya, Anda bisa:

  • Untuk franchisor: Meningkatkan dukungan dan memberi panduan untuk meningkatkan penjualan, menyederhanakan operasi internal, dan meningkatkan laba. Bagaimana pun mereka telah “berinvestasi” untuk mendanai ekspansi bisnis Anda.
  • Untuk franchisee: Menggunakan panduan spesifik yang diberikan franchisor untuk memperbaiki area-area yang perlu ditingkatkan.

4. Adopsi Teknologi Baru

Soal perubahan teknologi, beberapa franchisee mungkin kurang reseptif terhadap perubahan dibandingkan yang lain. Ini bisa menghambat langkah perusahaan untuk melakukan eskalasi secara menyeluruh di semua jaringan bisnisnya. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa:

  • Untuk franchisor: Saat mengamanatkan perubahan teknologi, Anda harus memberikan alasan yang jelas kenapa perubahan tersebut diperlukan, apa manfaatnya, garis besar biaya, dan deadline.
  • Untuk franchisee: Gunakan masa transisi untuk berbagi pemikiran dan bekerja sama dengan franchisor agar perubahan ini bisa berjalan lancar tanpa menyebabkan gangguan operasional yang signifikan.

5. Kepatuhan Franchisee

Franchisor memegang banyak kendali dalam hal pencitraan merek, menu, dan pemasaran, sementara franchisee lah yang menentukan keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Maka dari itu, franchisee mestinya patuh dengan arahan dan guideline yang diberikan tapi pada kenyataannya tidak begitu. Untuk mengatasi ini, Anda bisa:

  • Untuk franchisor: Pantau konsistensi merek dengan cermat dan ingatkan serta latih ulang bila perlu.
  • Untuk franchisee: Mematuhi peraturan membantu Anda menjaga bisnis beroperasi secara konsisten, memenuhi ekspektasi pelanggan, dan menjaga penjualan tetap kuat.

Itulah ulasan seputar franchise relation, masalah yang sering dihadapi, dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa Anda implementasikan, ya!

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.