Financial Projection: Pengertian, Cara Membuat, dan Pentingnya dalam Bisnis Franchise
Dalam dunia bisnis, termasuk bisnis franchise, perencanaan keuangan yang matang adalah kunci kesuksesan. Salah satu alat penting yang sering digunakan adalah financial projection. Dengan memahami cara membuat financial projection, pelaku usaha dapat merencanakan langkah bisnis mereka secara lebih akurat. Artikel ini akan membahas pengertian financial projection, cara membuatnya, hingga pentingnya alat ini dalam bisnis, terutama dalam sektor franchise.
Pengertian Financial Projection
Secara sederhana, financial projection adalah proyeksi keuangan yang berisi perkiraan pendapatan, pengeluaran, dan laba bisnis dalam jangka waktu tertentu di masa depan. Financial projection membantu pemilik bisnis untuk melihat bagaimana kondisi keuangan mereka di masa mendatang berdasarkan data historis atau asumsi-asumsi bisnis. Proyeksi ini umumnya mencakup periode 1 hingga 5 tahun ke depan.
Selain itu, prakiraan keuangan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis yang strategis, misalnya untuk ekspansi, investasi, atau bahkan evaluasi kinerja bisnis franchise yang sedang dijalankan.

Cara Membuat Financial Projection
Membuat prakiraan keuangan memerlukan beberapa langkah penting. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa kamu ikuti:
1. Kumpulkan Data Keuangan Historis
Langkah pertama adalah mengumpulkan data keuangan yang telah berjalan. Data ini bisa berupa laporan keuangan seperti laporan laba rugi, arus kas, dan neraca. Jika kamu baru memulai bisnis franchise, gunakan asumsi realistis yang didasarkan pada penelitian pasar.
2. Tentukan Asumsi Pertumbuhan
Selanjutnya, tentukan asumsi pertumbuhan bisnis. Asumsi ini bisa mencakup kenaikan pendapatan, biaya operasional, inflasi, dan faktor-faktor eksternal lain yang memengaruhi bisnis. Pastikan asumsi yang digunakan berdasarkan data yang valid.
3. Buat Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran
Berdasarkan data dan asumsi yang telah dikumpulkan, buatlah proyeksi pendapatan dan pengeluaran. Pengeluaran biasanya mencakup biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa tempat, dan biaya pemasaran. Pendapatan diproyeksikan berdasarkan tren penjualan dan potensi pasar.
4. Siapkan Proyeksi Arus Kas dan Laba Rugi
Setelah pendapatan dan pengeluaran diproyeksikan, langkah selanjutnya adalah membuat proyeksi arus kas dan laporan laba rugi. Proyeksi ini akan memberikan gambaran tentang arus masuk dan keluar dana serta laba bersih yang mungkin didapatkan dalam periode tertentu.
5. Gunakan Template Financial Projection
Agar proses lebih mudah, kamu bisa menggunakan financial projection template yang banyak tersedia di internet. Template ini biasanya sudah memiliki format yang terstruktur untuk memudahkan kamu dalam memasukkan data keuangan.
Contoh Financial Projection dalam Bisnis Franchise
Sebagai contoh, misalkan kamu memiliki bisnis franchise restoran cepat saji. Berikut adalah contoh sederhana financial projection selama satu tahun:
- Pendapatan: Rp 1.000.000.000
- Biaya operasional: Rp 600.000.000
- Laba bersih: Rp 400.000.000
- Arus kas operasional: Rp 300.000.000
Dalam proyeksi ini, bisa terlihat bagaimana bisnis franchise tersebut akan berjalan berdasarkan asumsi-asumsi awal. Jika asumsi dan perencanaan ini berjalan sesuai harapan, pemilik bisnis bisa merencanakan ekspansi di tahun kedua.

Pentingnya Financial Projection untuk Bisnis Franchise
Prakiraan keuangan penting bagi bisnis franchise karena memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1. Membantu Pengambilan Keputusan
Dengan proyeksi yang jelas, pemilik bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih terarah, baik dalam hal investasi, ekspansi, atau pengaturan anggaran operasional.
2. Memudahkan Perencanaan Keuangan
Prakiraan keuangan membantu pemilik bisnis merencanakan keuangan dengan lebih efektif, sehingga mereka bisa menghindari kesalahan finansial seperti kehabisan dana atau salah alokasi anggaran.
3. Alat Komunikasi dengan Investor
Bagi kamu yang sedang mencari investor atau pendanaan, prakiraan keuangan menjadi alat komunikasi yang sangat berguna. Investor biasanya ingin melihat proyeksi keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
4. Mengantisipasi Tantangan Finansial
Dengan proyeksi yang akurat, pemilik bisnis bisa mengantisipasi tantangan finansial yang mungkin terjadi di masa mendatang. Ini termasuk menyiapkan strategi cadangan jika proyeksi pendapatan tidak sesuai harapan.
Kesimpulan
Financial projection adalah alat penting yang harus dimiliki oleh setiap bisnis, termasuk franchise. Dengan proyeksi yang akurat, kamu bisa merencanakan masa depan bisnis dengan lebih baik, mengantisipasi risiko, dan menarik perhatian investor.
Apabila kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai proyeksi keuangan atau informasi seputar bisnis franchise, jangan ragu untuk mengunjungi Kabar Franchise melalui laman website Kabar Franchise.


Leave a Reply